24 Juli 2008

Hayo Siapa Nih....


Pendeta Teguh PA sewaktu kecil...





Pendeta Teguh PA sewaktu remaja...


dan...........................




Ni siapa ya.........????????????????????????

PROFIL PENDETA GKJ WPM Semarang


Nama : Teguh Prasetyo Adi

Kelahiran : Cilacap, 09-07-1975

Asal : Tegalreja, Cilacap Selatan

Status : Kawin

Golongan darah : B

Dilahirkan pada hari Rebo Wage, sembilan Juli tujuh lima. Dengan nama Teguh Prasetyo Adi. Anak pertama dari empat bersaudara. Teguh berarti kuat, kokoh. Prasetyo berarti janji, ikrar. Adi berarti agung atau indah. Jadi, lahir sebagai tugu peringatan yang menandai kokohnya ikrar keagungan cinta kasih antara Bapak Yosafat Tukiman Broto Suwito dan Ibu Dakiyah.

Dalam silsilah keluarga tidak ada darah rohaniwan. Baik Bapak maupun Ibu bukan atau belum pernah menjadi majelis dan bukan juga aktivis gereja. Jemaat biasa. Mungkin malah luar biasa. Karena lebih akrab dengan pasar daripada dengan gereja. Dalam sehari, Bapak bisa lima kali pergi ke pasar. Maklum, mereka jualan makanan di rumah…
Jadi, ke gereja seminggu sekali, kalo ingat dan tidak ada rapat. Ibu juga, seminggu sekali. Jika tidak ada arisan…

Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar di TK dan SD Pius Bersubsidi Cilacap. Sebuah peristiwa yang mungkin tidak akan pernah dilupakan: Ketika sedang upacara bendera, Suster Kepala Sekolah memberi nasehat, “…Lebih sulit menjadi orang baik daripada menjadi orang yang pinter…” Menghabiskan SMP dan SMA di Kebumen bersama Pak Dhe dan Bu Dhe. Bu Dhe adalah Majelis GKJ Kebumen. Beliau termasuk majelis sejati. Pagi turun, siang sudah berkibar, menjabat majelis lagi. Pak Dhe adalah guru Injil, penguasa wilayah Karang Sambung, Giri Tirto, Pengaringan dan sekitarnya. Kotbah Minggu, berangkat Sabtu, pulang Senin sudah menjadi jadwal rutin, mengingat medan yang naik-turun gunung. Sondahskul’, kataksasi, Pemahaman Alkitab dan kegiatan kerohanian lainnya jarang absen, karena tempat tinggal kami di depan gereja.

Lepas SMA tahun 1994, masuk Fakultas Teologi Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta. Di fakultas ini saya ngangsu kawruh. Seperti Adam yang masuk Taman Eden saya diperkenalkan dengan pengetahuan, yang baik dan buruk. (Di Fakultas Teologi waktu itu masih ada taman yang kami sebut Taman Eden-mungkin sekarang sudah dibongkar dengan pohon-pohon mangga yang tidak pernah lebat buahnya karena sering dicuri mahasiswa-mahasiswinya). Karena pengetahuan itu maka pandangan menjadi lebih terbuka. Misalnya, ternyata medan pelayanan begitu luas dan melayani tidak harus menjadi pendeta. Tahun 1998, sempat ‘disekolahkan’ ke Biara Taize, Perancis.

Pendeta Teguh Prasetyo Adi, S.Si ditahbiskan menjadi pendeta di GKJ WPM Semarang pada tanggal 24 Mei 2005. Menikah dengan wanita pujaan hati yakni ibu Pendeta Vera Pramuktining Dyah sebagai pendamping dalam pelayanannya. Saat ini telah dikaruniai Tuhan seorang putra bernama Arsa Dama Pallasa yang merupakan harta tak ternilai yang sudah Tuhan limpahkan dalam kehidupan keluarga Bapak Pendeta.

Semoga sukses selalu dan tetap semangat di dalam menggembalakan jemaat di GKJ WPM Semarang, amin.